Jakarta, 7 Mei 2025. Direktur Jenderal Badan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara secara rutin melaksanakan pembinaan terhadap satuan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara melalui zoom meeting.
Pada pembinaan kali ini beliau kembali menekankan tentang pentingnya integritas, apalagi dengan maraknya berita tentang tertangkapnya oknum peradilan. Integritas adalah satu sikap, kata dan perbuatan, dengan berintegritas hati lebih tenang, kerja lebih focus, meningkatkan kinerja, meningkatkan dan menjaga reputasi diri, berpotensi mendapatkan amanah yang lebih besar. Beliau juga menyampaikan kembali membangun integritas yaitu mulai dari syukuri, bangga, cinta, semangat dan tumbuhlah integritas.
Ada beberapa hal yang harus menjadi pedoman warga peradilan terutama Hakim yaitu bahwa rompi anti peluru hakim adalah integritas, karena jika berintegritas maka kita akan terlindungi dari hal-hal yang tidak benar atau melawan hukum. Kemudian seremonial jangan dilakukan di kantor, kurangi kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial, tetaplah bersyukur dengan apa yang sudah kita terima.
Kemudian untuk hal promosi mutase, tidak hanya pintar, tapi harus benar, kita tidak hanya butuh orang yang pintar, tapi harus benar, siapapaun yang akan menjadi hakim atau pimpinan harus ada personel quarantee, jaminan secara personal oleh pimpinan Mahkamah Agung bukan merupakan rekomendasi, karena yang ditunjuk benar-benar yang profesional.
Di akhir pembinaan Dirjen mengingatkan juga untuk warga peradilan baik Militer maupun TUN ubah pola pikir, tidak ada yang melakukan pelayanan yang bersifat transaksional dan berikan pelayanan yang berkarakter, tingkatkan selalu profesionalisme dengan didasari integritas. Bangun budaya peradilan yang bersih, bangun budaya kerja anti suap, anti gratifikasi dan saling mengingatkan sesama aparat peradilan untuk menjaga nama baik institusi.
Salam Dilmilti II Jakarta “SEMANGAT”


